Daftar Isi Clicking Here!

Ad 468 X 60

Terlepas berhasil menjadi baik atau tidak itu urusan nanti, yang penting selalu berusaha baik !

Jumat, 20 April 2018

Widgets

Ajal Para Pembenci Rasul

1. ABU LAHAB

Namanya Abdul Uzza bin Abdul Mutholib, paman Rasulullah. Ia adalah pemimpin Quraisy yang memiliki wajah yang tampan. Dipanggil Abu Lahab, karena setiap kali ia marah, wajahnya memerah laksana api.

Abu Lahab adalah orang yang pertama kali menentang dakwah Rasulullah. Ia termasuk yang paling keras mendustakan Rasulullah, karena rumahnya berdekatan dengan rumah Rasulullah.

Abu Lahab meninggal beberapa hari setelah mendengar kabar kekalahan pasukannya di perang Badar. Karena kejadian itu, amarahnya kian memuncak, hingga memukul budak milik Abbas.

Melihat budak milik suaminya dipukul, Ummu Fadhal, istri Abbas menghantam kepala Abu Lahab dengan tiang yang ada di rumahnya. Kepalanya bonyok dan dibanjiri darah. Berselang tujuh malam, luka tersebut semakin parah dan bekas pukulan itu menembus sampai otak hingga menyebabkan pembusukan.

Para warga mencium bau tidak sedap yang keluar dari luka Abu Lahab. Mereka juga khawatir luka Abu Lahab dapat menular menimpa mereka. Orang-orang di sekitar pun mulai menjauhinya.

Abu Lahab akhirnya hidup sendiri. Ia mengerang pedih tanpa ada yang membantu. Istrinya, Ummu Jamil yang seharusnya berada di sampingnya, justru pergi bersama anak-anaknya menjauhi sang suami. Dan naas, tak lama kemudian Abu Lahab benar-benar tewas.

Selama tiga hari, jasad Abu Lahab dibiarkan tergeletak tanpa ada yang bersedia menguburkan. Para warga tidak berani mendekati jasadnya.

Akhirnya karena bau busuk yang kian menjadi, maka mereka menggali sebuah lobang kubur untuk Abu Lahab. Bangkai Abu Lahab didorong-dorong dengan kayu sampai masuk lubang. Dari jauh warga melempari kuburan Abu Lahab dengan batu, hingga mereka yakin betul jasadnya telah tertutup rapat.

2. WALID BIN MUGHIRAH

Walid bin Mughirah adalah salah satu pemuka Quraisy yang terkenal dengan kekayaan dan kefasihannya dalam berbicara. Tidak ada yang mampu menandinginya dalam masalah sastra.


Ibnu Abbas berkata, "Allah menurunkan sebanyak 104 ayat berkenaan dengan Walid bin Mughirah." Tentu saja bukan sebagai penghormatan, melainkan sebagai celaan untuknya.

Di masa jahiliyyah, Walid bin Mughirah adalah seorang pionir. Dia adalah orang pertama yang melepas sepatu dan sandal ketika masuk ke dalam Ka'bah. Dia juga orang pertama yang mengharamkan khamar untuk dirinya sendiri. Orang pertama yang melaksanakan hukum potong tangan bagi pencuri. Dan dia adalah orang pertama yang mengusulkan renovasi Ka'bah paska serangan banjir.

Dengan semua kelebihan yang dimilikinya, ia merasa heran kenapa Rasulullah yang mendapatkan wahyu sedangkan dia tidak. Karena itu ia pernah berkata, "Akankah Al Quran turun kepada Muhammad, sementara aku tidak mendapatkannya, padahal aku pembesar Quraisy dan pemimpinnya?"

Maka Allah berfirman,
"Dan mereka berkata, 'Mengapa Al Quran ini tidak diturunkan kepada seorang pembesar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini? Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka..."
(QS. Az Zukhruf 31-32)

Diantara kejahatannya adalah dia merupakan orang pertama yang mengumpulkan pembesar Quraisy untuk menghalangi dakwah Rasulullah kepada jama'ah haji. Dialah yang memerintahkan pembesar Quraisy agar mereka sepakat memanggil Rasululllah dengan sebutan penyihir.

Walid bin Mughirah mati karena menginjak anak panah hingga terluka. Lukanya membengkak dan ia mati karenanya. Sungguh Allah Maha Kuasa untuk mencabut nyawa makhlukNya dengan cara apa yang Dia kehendaki.

Disini Allah hendak memperlihatkan kepada kita, bahwa kekayaan yang dimiliki Walid bin Mughirah tidak mampu menyembuhkan luka yang hanya berasal dari potongan besi yang ditajamkan.

3. ABU JAHAL

Namanya adalah Amr bin Hisyam Al Makhzuny. Dia termasuk orang yang paling kejam dan keras permusuhannya terhadap Rasulullah. Oleh kaumnya ia dipanggil dengan Abul Hakam (bapak yang bijaksana). Kaum muslimin memanggilnya dengan Abu Jahal (bapak kebodohan), karena dia tidak mampu membedakan antara jalan keselamatan dengan jalan kesesatan.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu beliau berkata, "Ayat-ayat yang diturunkan berkenaan dengan Abu Jahal, sebanyak 84 ayat." Ayat-ayat ini merupakan peringatan dan ancaman bagi Abu Jahal berupa neraka, ialah seburuk-buruk tempat kembali.

Abu Jahal pernah mendatangi Rasulullah yang saat itu sedang melaksanakan sholat, dengan niat untuk mencelakakannya. Tatkala Abu Jahal mendekat kepada Rasulullah, dia melihat disamping Rasulullah ada sosok yang menakutkan, yang siap menghadang aksi jahatnya.

Kejahatan lainnya adalah dialah yang menyiksa Sumayyah, ibunda Ammar bin Yasir. Dia memakaikan Sumayyah dengan baju besi, lalu dia lempar tubuhnya ke hamparan pasir yang sedang terpanggang terik matahari. Karena kesal dengan keteguhan iman Sumayyah, ia menusuk Sumayyah hingga meninggal. Sumayyah adalah syahidah pertama dalam Islam.

Kerasnya permusuhan Abu Jahal terhadap kaum musimin terlihat ketika terjadinya perang Badar. Dengan sombongnya ia berkata, "Demi Latta dan Uzza, kami tidak akan kembali hingga kami mengikat Muhammad beserta para sahabatnya dengan tali, dan janganlah seorang dari kalian merasa iba hanya dengan membunuh satu orang dari mereka. Berilah mereka pelajaran yang sebenarnya hingga mereka tahu akibat perbuatan mereka yang membenci agama kalian."

Mereka memikirkan tipu daya, Allah pun membalas tipu daya, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Abu Jahal yang terkenal garang dan bengis, tidak mampu berkutik menghadapi serangan dua putra Afra', Mu'awwidz dan Mu'adz. Keduanya menebaskan senjatanya hingga membuat Abu Jahal tersungkur ke tanah. Dalam kondisi sekarat, Ibnu Mas'ud datang untuk memenggal kepalanya.

4. UTAIBAH BIN ABU LAHAB

Sebelum diangkat menjadi Nabi, Rasulullah menikahkan dua putrinya dengan dua anak Abu Lahab. Ummu Kultsum dinikahkan dengan Utaibah, sementara Ruqayyah dunikahkan dengan Utbah.

Orang-orang Qurays terbiasa menikahkan anak-anak mereka dengan keluarga dekatnya. Hubungan Rasulullah dengsn Abu Lahab adalah hubungan pan dengan keponakan. Dengan demikian, Utbah dan Utaibah adalah sepupu Rasulullah.

Ketika turun surat Al Masad (Al Lahab) yang menjelaskan kebinasaan Abu Lahab dan istrinya, Abu Lahab berkata kepada kedua anaknya, "Sesungguhnya diharamkan bagi kamu untuk menemuiku hingga kamu berdua menceraikan kedua anak perempuan Muhammad."

Sementara ibu mereka, Ummu Jamil berkata kepada kedua putranya, "Ceraikan mereka wahai anakku! Sesungguhnya mereka berdua telah murtad dari agama nenek moyang kita."

Mendengar perintah kedua orang tuanya, Utbah dan Utaibah langsung menceraikan istri mereka. Utaibah datang kepada Rasulullah sambil membawa Ummu Kultsum. Dia berkata, "Sesungguhnya aku kufur terhadap agamamu dan aku telah menceraikan anak perempuanmu. Karena itu janganlah engkau menemuiku dan akupun tidak akan menemuimu." Lalu meludah ke arah Rasulullah.

Rasulullah bersabda kepada Utaibah, "Aku memohon kepada Allah supaya Dia mengirimkan hewan buas untuk membunuhmu."

Kemudian pergilah Utaibah menuju Syam bersama rombongan pedagang Quraisy. Ketika singgah di suatu trmpat yang bernama Az Zaraqa pada waktu malam, seekor Singa mengelilingi mereka, sehingga Utaibah terus berkata, "Celakalah ibuku, demi Allah! Singa ini yang akan memakanku seperti yang dikatakan Muhammad kepadaku. Sesungguhnya Ibnu Abu Kabsyah (Rasulullah) telah membunuhku pada saat ia berada di Makkah dan aku berada di Syam."

Pada mulanya Singa tersebut mengelilingi mereka, kemudian pergi. Rombongan kafilah menyuruh agar Utaibah tidur di tengah-tengah mereka. Setelah mereka tidur, Singa itu datang lagu dengan melangkahi mereka lalu menggigit kepala Utaibah dan memecahkannya.

5. HARIS BIN QAIS AS SAHMI

Dia adalah manusia yang selalu mencemooh Rasulullah. Yang sepanjang hidupnya selalu menyakiti Rasulullah.

Saking bodoh dan cintanya terhadap berhala, ia selalu membawa batu ke manapun ia pergi untuk ia sembah. Lucunya, setiap kali ia melihat batu yang lebih baik dari batu yang ia miliki, ia ambil batu tersebut, sementara batu yang ada di tangan yang pernah ia sembah, ia buang. Dan kejadian itu terus ia lakukan sepanjang umurnya.

Ia pernah berkata, "Muhammad menipu sahabatnya dan menjanjikan mereka akan hidup setelah mati. Demi Allah, tiada yang membinasakan kita selain masa."

Terkait perkataannya ini, Allah menurunkan firmannya,

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"
(QS. Al Jatsiah : 23)

"Dan mereka berkata: " Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga"
(QS. Al Jatsiah : 24)

Si Zalim yang melampaui ambang batas dan pengingkar terhadap kehidupan akhirat ini, akhirnya tewas oleh penyakit radang disebabkan karena memakan ikan asin. Ia terus minum karena kehausan hingga tewas dengan kepala penuh nanah. Ia mati secara mengenaskan.

6. UBAY BIN KHALAF

Dialah yang menantang Rasulullah untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati. Ia menenteng tulang-belulang, lalu ia remukkan dengan kedua tangannya seraya berkata, "Kau bilang Rabb-mu akan menghidupkan tulang-belulang ini?".

Maka Allah langsung menurunkan firmanNya,
"Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami, dan ia lupa kepada kejadiannya, ia berkata: " Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?" Katakanlah : "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk"
(QS. Yasin : 79)

Sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, Ubay bin Khalaf pernah berkata kepada Rasulullah,
"Aku memelihara seekor kuda, dan aku telah memberinya banyak makan. Dengan mengendarainya aku akan membunuhmu di kemudian hari." Rasulullah menjawab, "Insya Allah, saya yang akan membunuhmu"

Pada saat perang Uhud berkecamuk, dia mencari-cari Rasulullah dengan menunggangi kudanya. Dia berkata, "Apabila hari ini Muhammad dapat lolos, maka aku lah yang akan celaka". Maka tatkala dilihatnya Muhammad, ia pun menuju ke arahnya dengan maksud hendak menyerang.

Para sahabat yang melihat hal itu, berniat melempar Ubay bin Khalaf dengan tombak dari jauh. Namun Rasulullah mencegahnya. "Biarkan ia mendekat", sabda beliau. Ketika jaraknya sudah lebih dekat, Rasulullah mengambil sebilah tombak dari salah seorang sahabat dan melemparkannya ke arah Ubay bin Khalaf.

Lemparan tombak itu menggores leher Ubay bin Khalaf dan membuatnya terjatuh dari kudanya. Dengan jatuh bangun ia berlari menuju pasukannya sambil berteriak-teriak, " Demi Tuhan, Muhammad telah membunuhku!", teriaknya histeris.

Dia terus saja merengek kesakitan, hingga membuat Abu Sufyan geli melihatnya. Dengan nada mengejek, Abu Sufyan berkata, "Dengan sedikit goresan saja engkau berteriak-teriak".

Ubay sangat yakin dengan ancaman Rasulullah. Hingga ia menjawab perkataan Abu Sufyan, " Muhammad pernah berkata kepadaku, bahwa dia akan membunuhku. Ketika dia berkata seperti itu, aku yakin bahwa aku akan mati ditangannya dan tidak akan dapat lolos darinya. Seandainya dia meludahiku sedikit saja setelah dia mengatakan demikian, maka pasti aku akan binasa".

Dan Ubay benar-benar tewas, sehari sebelum pasukan Quraisy sampai di Makkah.
______

📚 Bonus An Najah edisi 149 Read more » Rate this posting:
{[["☆","★"]]}

SHARE THIS POST   

  • Facebook
  • Twitter
  • Google Buzz
Author: Abufajri
Penulis Blog Kelas Pemula Tea. Read More →

0 comments: