Ide@Pelajar

SALAH SANGKA

Menyangka, yang paling bahagia. Yang paling menikmati dunia. Sekalipun jauh dari agama atau malah tak peduli dengannya. Yang penting bergelimang harta. Seakan semua cita-cita bisa di beli semua.

Lupa, bahwa hati tempatnya bahagia. Di buat oleh pembuatnya dengan petunjuk paripurna. Bahwa bahagianya dalam ketundukan perintahNya. Dan mengikut teladan utusanNya.

Barometernya, semakin banyak yang di ambil bagian ketaatan, semakin besar peluang bahagia di raihnya. Karena yang hidup dalam banyak kebaikan, pastilah dalam kenikmatan suasana. Dunia, kubur dan akheratnya juga.

Memiliki rumah megah, mobil mewah dan istri yang mempesona. Di tambah fasilitas semua ada. Uang siap membeli semua keinginan dan cita-cita. Sepertinya inilah hidup yang sempurna.

Sekalipun adzan tak pernah mengundangnya di rasa. Majlis ilmu tak pernah dalam agenda. Baca qur'an hanya buang waktu saja. Menolong dan bersedekah merasa memberinya terhina.

Sementara, memiliki rumah sederhana. Kendaraan bersahaja. Fasilitas hanya yang ada. Keinginan dan cita-cita harus menunggu do'a. Nampak sepintas hidupnya merana.

Namun hatinya dengan masjid terikat bahagia. Majlis ilmu serasa di taman surga. Membaca quran ibarat dengan Alloh bicara. Menolong orang dan bersedekah jalan hidup yang baginya begitu indah mempesona.

Mana yang bahagia di antara keduanya ? Walaupun tak menjawabnya, seakan kita tau jawaban semua. Baik jawaban lisan atau jawaban nyata. Dengan melihat kehidupan mereka dengan membuka kedua mata.

Akhirnya, yang bahagia hari ini dalam mentaatiNya. Akan bersamaNya di mana - mana dan kemana-mana. Sampai di alam kubur dan akheratnya juga.

Yang tak bahagia dengan mentaatiNya. Tak akan merasa bersamaNya. Dan tak akan pernah merasa butuh denganNya, begitu pula Alloh tak butuh kepadanya.

Bagaimana nasibnya seorang hamba yang tinggal di bumiNya, dan kembali kepadaNya. Sementara buruk hubungan denganNya.
Semoga di jalan Alloh kita selalu dalam istiqomah terjaga ...!! Read more » Rate this posting: Label : Hikmah