Kamis, 12 Juli 2018
KESENANGAN YANG MENIPU
Mendapatkan lebih banyak dari yang di lakukan ?Pasti banyak yang menginginkan. Dan mengira ini sebuah keberuntungan. Tanpa curiga di baliknya ada sebuah ancaman.
Datang kepada Al Imam As Syafii Rahimahulloh seorang bapak, mengadukan. Ia bekerja sehari di upah 5 dirham, tapi masih kekurangan. Mohon kiranya petunjuk yang mencerahkan.
Maka, di sarankan datang kepada majikan. Agar upahnya minta di kurangi 1 dirham sehari, sebagai solusi yang mengherankan. Tapi karena saran sang Imam, hal itu di lakukan.
Hasilnya... tambah kekurangan. Bagimana tidak, logikanya 5 dirham sehari aja kurang, apalagi menjadi 4 dirham, lebih kekurangan. Sekalipum berat tetap di jalankan.
Sampai ia bertemu kembali dengan Al Imam As Syafi'i kembali mengadukan. Dan beliau justru menyarankan. Agar kembali datang ke majikan. Dan minta di kurangi lagi 1 dirham sehari, sebagai saran yang lebih mengherankan.
Beberapa waktu kemudian. Ia bertemu kembali dengan sang Imam dalam sebuah pertemuan.
Dan ternyata sudah berkecukupan. Namun ia bingung, kenapa dengan minta di kurangi malah berkecukupan.
Sang Imam menjelaskan. Kamu layaknya mendapat 3 dirham sehari, sebagai penghasilan. Sementara kamu mendapatkan 5 dirham sebagai penghasilan. Maka, 2 dirham yang tidak layak bagimu akan merusak sirkulasi penghasilan. Itu sebabnya kamu dalam kekurangan.
Adapun dhohirnya berkurang secara hitungan. Alloh akan cukupkan dengan keberkahan. Sungguh barokah akan menutup segala kekurangan bahkan akan berkelimpahan.
Jangan senang kalau banyak nikmat yang kita dapatkan. Sementara banyak maksiat yang di lakukan. Sedikit ibadah dan ketaatan. Bisa jadi itu adalah istidroj yang menjadi ancaman. Kesenangan yang berbuah hukuman. Semoga ayat ini memahamkan.
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka,
Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa" (Al an'am : 44).
Semoga kita waspada, dan mendapat pelajaran.Aamiin Read more »
Hikmah,
Rate this posting: {[["☆","★"]]}
Author: Abufajri
Penulis Blog Kelas Pemula Tea. Read More →
Artikel Terkait:
Hikmah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: