Kamis, 12 Juli 2018
LAWANLAH KESULITAN DENGAN KEMUDAHAN
Delapan tahun usia pernikahan. Tak kunjung datang momongan. Rasanya keluarga kesepian. Belum lagi di tambah banyaknya omongan. Yang kadang justru malah lebih menyakitkan.Berbagai cara sudah di lakukan. Termasuk konsultasi ke dokter spesialis, bagian tak terlewatkan. Bagi keluarga yang sudah dapat momongan. Hal ini tak begitu menjadi yang pernah di risaukan.
Apalagi yang anaknya banyak, justru gelisahnya bagaimana memenuhi kebutuhan. Memang sesuatu yang terlewat dalam perhatian.
Hinga sebuah kajian membuatnya hanyut dalam perhatian. Bahwa berapa pun kesulitan, Alloh sudah siapkan solusi secara bersamaan. Hanya butuh mata terlatih dan hati yang peka, mampu melihat di mana solusi di temukan.
Kenapa kesulitan tidak di lawan dengan kemudahan ? Dan kenapa masalah tidak di lawan dengan membuat mudah mereka yang bermasalah dalam kehidupan ?
Kalau kesulitan yang sedang di hadapi adalah hadirnya momongan. Tanggung saja mereka yang kesulitan ketika proses punya momongan, sampai proses kelahiran.
Baginya ini adalah pencerahan. Sesampai di rumah, inilah bahan diskusi dengan istri yang menyimpul dalam sebuah keputusan. Menanggung ibu yang hamil kebutuhanya setiap bulan. Sampai di sempurnakan dengan menanggung biaya persalinan.
Sebuah keluarga hari itu di temukan. Jumlah anaknya 5 dan istrinya sedang mengandung anak ke enam dalam kandungan.
Di sampaikan kepada mereka niat dan tujuan. Mereka menangis bahagia tak menyangka akan dalam tanggungan.
Ajaib.....setelah di lakukan amalan ini 3 bulan. Dan belum sampai menanggung biaya persalinan. Istrinya sudah mengandung penuh bahagia dan kesyukuran. Sujud syukur pun kepada Alloh di sampaikan.
Maha benar Alloh dengan seluruh yang di janjikan. Membuat semua hamba selalu kepadaNya bertawakkal tak putus asa dalam harapan.
Semoga kita tetap setiap di jalan tawakkal yang di janjikan....! Read more »
Hikmah,
Rate this posting: {[["☆","★"]]}
Author: Abufajri
Penulis Blog Kelas Pemula Tea. Read More →
Artikel Terkait:
Hikmah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: